buzz me..

tinggalin komentar kamu

Yani Nag Goenoenk

Create your badge
Free chat widget @ ShoutMix

Sponsor

Adsense Indonesia

struktur data modul 7

tugas 1

#include
/* Program asli oleh Simon Tatham 2001.
* Simplikasi oleh Husni Thamrin 2011
*/

struct _simpul{
int data;
struct _simpul *next;
};
typedef struct _simpul simpul;
/*fungsi untuk membandingkan isi simpul*/
int cmp(simpul *a, simpul *b) {
return a->data - b->data;
}

/*Fungsi mergeSort
*Cara memanggil:
*list = mergeSort(mylist);
*/
simpul *mergeSort(simpul *list) {
simpul *p, *q, *e, *tail;
int insize, nmerges, psize, qsize, i;

/*Jila input hanya berisi NULL, nilai kembalian adalah NULL*/
if (!list) return NULL;

insize = 1;

while (1) {
p = list;
list = NULL;
tail = NULL;
nmerges = 0; /*hitungan jumlah merge yang dilakukan
di tiap iterasi */
while (p) {
nmerges++; /*masih ada proses merge */
/*bergerak sebanyak'insize' kali dari p */
q = p;
psize = 0;
for (i = 0;i< insize; i++) { psize++; q = q->next;
if(!q) break;
}

/*jika q sudah mencapai ujung list, terdapat dua list
* yang perlu di-merge */
qsize = insize;

/* sampai sini terdapat dua list;siap melakukan merge*/
while (psize > 0|| (qsize > 0 && q)) {

/*cek apakah elemen berikutnya harus dari p atau q*/
if (psize == 0){
/*jika p kosong ; e diambil dari q. */
e = q; q=q->next; qsize--;
} else if (qsize == 0|| !q) {
/* jika q kosong; e diambil dari p. */
e = p; p = p->next;psize--;
} else if (cmp(p,q) <= 0) { /*Elemen pertama p lebih kecil (atau sama); *e diambil dari p.*/ e = p; p = p->next; psize--;
} else {
/* Elemen pertama q lebih kecil; e diambil dari q. */
e = q; q = q->next; qsize--;
}

/* tambahan elemen berikutnya ke list hasil merge */
if (tail) {
tail->next = e;
} else {
list = e;
}
tail = e;
}

/* p telah melangkah sebanyak 'insize' ksli, q juga */
p = q;
}
tail->next = NULL;

/* Jika telah dilakukan satu merge, pekerjaan selesai.*/
if (nmerges <= 1)/* cek kemungkinan list kosong:nmerges==0*/ return list; /*Jika tidak, ulangi! merge list dua kali ukurannya*/ insize *=2; } } int main(void) { /*Konstruksi linked-list, array simpul yang disambung-sambung *catatan: cara konstruksi ini bukan prosedur standart, *sekedar utk contoh pada proses sortting*/ #define n 13 simpul k[n],*head,*p; int Data[n] = { 6 , 2 , 8 , 4 , 11 , 1 , 12 , 7 , 3 , 9 , 5 , 0 , 10 }; int j; for (j = 0;jdata);
p = p-> next;
} while (p != NULL);
printf("\n\n");

head = mergeSort(head);/*memanggil fungsi sorting*/

/*Menampilkan isi linked list*/
printf("Setelah pengurutan:");
p = head;
do {
printf("%d\n", p->data);
p = p->next;
} while (p != NULL);
printf("\n\n");
return 0;
}



tugas 2

#include
/* Program asli oleh Simon Tatham 2001.
* Simplikasi oleh Husni Thamrin 2011
*/

struct _simpul{
float data;
struct _simpul *next;
};
typedef struct _simpul simpul;
/*fungsi untuk membandingkan isi simpul*/
int cmp(simpul *a, simpul *b) {
return (a->data) > (b->data);
}

/*Fungsi mergeSort
*Cara memanggil:
*list = mergeSort(mylist);
*/
simpul *mergeSort(simpul *list) {
simpul *p, *q, *e, *tail;
int insize, nmerges, psize, qsize, i;

/*Jila input hanya berisi NULL, nilai kembalian adalah NULL*/
if (!list) return NULL;

insize = 1;

while (1) {
p = list;
list = NULL;
tail = NULL;
nmerges = 0; /*hitungan jumlah merge yang dilakukan
di tiap iterasi */
while (p) {
nmerges++; /*masih ada proses merge */
/*bergerak sebanyak'insize' kali dari p */
q = p;
psize = 0;
for (i = 0;i< insize; i++) { psize++; q = q->next;
if(!q) break;
}

/*jika q sudah mencapai ujung list, terdapat dua list
* yang perlu di-merge */
qsize = insize;

/* sampai sini terdapat dua list;siap melakukan merge*/
while (psize > 0|| (qsize > 0 && q)) {

/*cek apakah elemen berikutnya harus dari p atau q*/
if (psize == 0){
/*jika p kosong ; e diambil dari q. */
e = q; q=q->next; qsize--;
} else if (qsize == 0|| !q) {
/* jika q kosong; e diambil dari p. */
e = p; p = p->next;psize--;
} else if (cmp(p,q) <= 0) { /*Elemen pertama p lebih kecil (atau sama); *e diambil dari p.*/ e = p; p = p->next; psize--;
} else {
/* Elemen pertama q lebih kecil; e diambil dari q. */
e = q; q = q->next; qsize--;
}

/* tambahan elemen berikutnya ke list hasil merge */
if (tail) {
tail->next = e;
} else {
list = e;
}
tail = e;
}

/* p telah melangkah sebanyak 'insize' ksli, q juga */
p = q;
}
tail->next = NULL;

/* Jika telah dilakukan satu merge, pekerjaan selesai.*/
if (nmerges <= 1)/* cek kemungkinan list kosong:nmerges==0*/ return list; /*Jika tidak, ulangi! merge list dua kali ukurannya*/ insize *=2; } } int main(void) { /*Konstruksi linked-list, array simpul yang disambung-sambung *catatan: cara konstruksi ini bukan prosedur standart, *sekedar utk contoh pada proses sortting*/ #define n 10 simpul k[n],*head,*p; float Data[n] = { 3.5 , 4.7 , 4.9 , 6.2 , 9.3 , 5.8 , 2.8 , 8.3 , 5.2 , 3.9 }; int j; for (j = 0;jdata);
p = p-> next;
} while (p != NULL);
printf("\n\n");

head = mergeSort(head);/*memanggil fungsi sorting*/

/*Menampilkan isi linked list*/
printf("Setelah pengurutan:");
p = head;
do {
printf("%.2f\n", p->data);
p = p->next;
} while (p != NULL);
printf("\n\n");
return 0;
}



tugas 3

#include
/* Program asli oleh Simon Tatham 2001.
* Simplikasi oleh Husni Thamrin 2011
*/

struct _simpul{
float data;
struct _simpul *next;
};
typedef struct _simpul simpul;
/*fungsi untuk membandingkan isi simpul*/
int cmp(simpul *a, simpul *b) {
return (a->data) < (b->data);
}

/*Fungsi mergeSort
*Cara memanggil:
*list = mergeSort(mylist);
*/
simpul *mergeSort(simpul *list) {
simpul *p, *q, *e, *tail;
int insize, nmerges, psize, qsize, i;

/*Jila input hanya berisi NULL, nilai kembalian adalah NULL*/
if (!list) return NULL;

insize = 1;

while (1) {
p = list;
list = NULL;
tail = NULL;
nmerges = 0; /*hitungan jumlah merge yang dilakukan
di tiap iterasi */
while (p) {
nmerges++; /*masih ada proses merge */
/*bergerak sebanyak'insize' kali dari p */
q = p;
psize = 0;
for (i = 0;i< insize; i++) { psize++; q = q->next;
if(!q) break;
}

/*jika q sudah mencapai ujung list, terdapat dua list
* yang perlu di-merge */
qsize = insize;

/* sampai sini terdapat dua list;siap melakukan merge*/
while (psize > 0|| (qsize > 0 && q)) {

/*cek apakah elemen berikutnya harus dari p atau q*/
if (psize == 0){
/*jika p kosong ; e diambil dari q. */
e = q; q=q->next; qsize--;
} else if (qsize == 0|| !q) {
/* jika q kosong; e diambil dari p. */
e = p; p = p->next;psize--;
} else if (cmp(p,q) <= 0) { /*Elemen pertama p lebih kecil (atau sama); *e diambil dari p.*/ e = p; p = p->next; psize--;
} else {
/* Elemen pertama q lebih kecil; e diambil dari q. */
e = q; q = q->next; qsize--;
}

/* tambahan elemen berikutnya ke list hasil merge */
if (tail) {
tail->next = e;
} else {
list = e;
}
tail = e;
}

/* p telah melangkah sebanyak 'insize' ksli, q juga */
p = q;
}
tail->next = NULL;

/* Jika telah dilakukan satu merge, pekerjaan selesai.*/
if (nmerges <= 1)/* cek kemungkinan list kosong:nmerges==0*/ return list; /*Jika tidak, ulangi! merge list dua kali ukurannya*/ insize *=2; } } int main(void) { /*Konstruksi linked-list, array simpul yang disambung-sambung *catatan: cara konstruksi ini bukan prosedur standart, *sekedar utk contoh pada proses sortting*/ #define n 10 simpul k[n],*head,*p; float Data[n] = { 3.5 , 4.7 , 4.9 , 6.2 , 9.3 , 5.8 , 2.8 , 8.3 , 5.2 , 3.9 }; int j; for (j = 0;jdata);
p = p-> next;
} while (p != NULL);
printf("\n\n");

head = mergeSort(head);/*memanggil fungsi sorting*/

/*Menampilkan isi linked list*/
printf("Setelah pengurutan:");
p = head;
do {
printf("%.2f\n", p->data);
p = p->next;
} while (p != NULL);
printf("\n\n");
return 0;
}

Selengkapnya..

Tutorial Bahasa C Rumus Luas dan Sisi segitiga

#include
#include

int main ()
{
float a, t, s, l;
printf("nilai alas :");scanf("%f",&a);
printf("nilai tinggi :");scanf("%f",&t);
s = sqrt(a*a + t*t);
l = a*t/2;
printf("sisinya : %f",s);

printf("luasnya : %f",l);
return 0;
}

Selengkapnya..

Telemedika bagi masyarakat

Masalah kesehatan di Indonesia masih menjadi persoalan yang pelik. Terbukti dengan munculnya beberapa kasus yang belakangan sering terjadi. Bila diuraikan, maka salah satu penyebabnya adalah masih belum efektifnya komunikasi kesehatan kepada masyarakat yang terwujud sebagai bentuk pelayanan. Untuk itu, makalah ini dihadirkan bertujuan untuk mengulas pentingnya komunikasi kesehatan kepda masyarakat, terutama masyarakat kalangan awam. Di mana komunikasi menjadi begitu penting, sebagai awal dari sebuah pelayanan.
Respect. Dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara keseluruhan sebagai sebuah tim. Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga mengatakan bahwa "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan untuk dihargai." Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini akan menggenggam orang dalam telapak tangannya. Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini pula yang menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard dan Spencer Johnson, The One Minute Manager.
Humble. Dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Dalam edisi Mandiri 32 Sikap Rendah Hati pernah kita bahas, yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran Customer First Attitude), sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar. Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.
Empathy. Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih dahulu, baru dimengerti (Seek First to Understand -understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.
Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan (message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver) menerimanya. Dengan memahami perilaku konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, minat, harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun teamwork.
Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif. Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang merupakan arus balik dari penerima pesan. Oleh karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik dari audiensi atau penerima pesan.
Audible. Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
Clarity. Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
Oleh karena itu, untuk merepresentasikan pesan kesehatan agar dapat ditangkap dan dimengerti oleh masyarakat, perlu diterapkan pelayanan komunikasi kesehatan masyarakat secara maksimal.
Salah satu masalah utama pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia adalah bagaimana mengatasi relatif tingginya Angka Kematian Ibu (AKI, Maternal Mortality Rate= MMR), dan Angka Kematian Bayi & Balita. Hal ini merupakan masalah mendasar yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Jumlah seluruh Puskesmas (Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat) di Indonesia, ada lebih dari 7600 (tujuh ribu enam ratus) buah, yang melayani lebih dari separuh penduduk tingkat menengah ke bawah. Untuk pelayanan tersebut, masih dibantu dengan puskesmas keliling, puskesmas pembantu dan pos pelayanan terpadu (posyandu). Karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) pelayanan kesehatan, sistem pelayanan kesehatan primer di Indonesia menggunakan sistem rujukan (referral system), Yang mengandalkan pada infrastruktur komunikasi dan transportasi. Kotamadya Bandung meliputi daerah seluas 167,5 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 2,3 juta orang. Terdapat lebih dari 10 rumahsakit besar dan sedang (milik pemerintah & swasta), serta lebih dari 40 buah klinik. Untuk memberikan pelayanan kesehatan primer, Dinas kesehatan Kota Bandung menyediakan 71 buah Puskesmas, sejumlah puskesmas keliling, serta sekitar 1800 buah posyandu (pos pelayanan terpadu). Setiap hari, tujuhpuluh satu puskesmas tersebut melayani sekitar 5000 (lima ribu) orang pasien; jumlah pasien rata-rata yang mengunjungi sebuah puskesmas berkisar antara 25 sampai 200 orang per hari.
Teknik Biomedika (Biomedical Engineering) adalah bidang multidisiplin yang menerapkan berbagai metoda engineering, science dan teknologi untuk membantu memecahkan masalah dalam bidang Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung 430 biologi & kedokteran, guna meningkatkan kualitas hidup manusia, melalui peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam berbagai kegiatan dalam bidang teknik biomedika, perlu dilakukan tahap pemrosesan informasi kedokteran (medical information), untuk membantu pelaksanaan prosedur kedokteran (medical procedure). Beberapa contoh informasi kedokteran adalah: data alfanumerik (missal data pribadi pasien, hasil diagnosa dokter), sinyal fisiologis (misal: sinyal EKG, EEG), citra kedokteran statik & dinamik (misal: citra X-ray thorax, citra USG janin bergerak), bunyi & suara (misal: bunyi pernafasan, bunyi Korotkoff, suara pembicaraan pasien & dokter). Adapun contoh tahap prosedur kedokteran adalah: pengumpulan data pasien, analisis data pasien, menegakkan diagnosa, memberikan terapi, dan tahap tindak-lanjut. Teknik Biomedika telah berkembang sejak lebih dari 50 tahun yang lalu di banyak negara maju, dan pada awal tahun 2006, terdapat lebih dari 110 (seratus sepuluh) perguruan tinggi di Amerika Utara. Di lingkungan STEI – ITB, program pendidikan teknik biomedika yang telah diselenggarakan adalah: tingkat magister (sejak 1995), tingkat sarjana (sejak 1998), dan tingkat doktor (sejak 1999).
Secara umum, telemedika sebagai salah satu ruang lingkup teknik biomedika, diartikan sebagai: aplikasi elektronika, komputer dan telekomunikasi dalam teknik biomedika, untuk melakukan pertukaran informasi kedokteran dari satu tempat ke tempat lain, guna membantu pelaksanaan prosedur kedokteran. Adapun tujuan telemedika adalah guna meningkatkan kualitas hidup manusia, melalui peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat dan pendidikan. Untuk menurunkan angka kematian ibu, bayi & balita, telah diusulkan dan dilakukan berbagai usaha oleh banyak instansi/lembaga dan/atau kelompok, terutama di bawah koordinasi departemen kesehatan. Kelompok Teknik Biomedika telah sejak sekitar tahun 1997 memfokuskan pada penelitian dalam sistem telemedika (ICT-based Telemedicine System). Penggunaan sistem telemedika berbasis teknologi komunikasi & informasi dalam pelayanan kesehatan masyarakat, yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, diharapkan secara bertahap dapat menurunkan angka kematian ibu, bayi & balita di Indonesia. Ide pengembangan sistem telemedika di Program Teknik Biomedika ITB timbul dari adanya masalah dalam pelayanan kesehatan masyarakat, serta telah tersedianya berbagai perangkat keras & perangkat lunak komputer (PC), infrastruktur telekomunikasi, perkembangan teknologi & fasilitas internet di Indonesia. Diperlukan waktu sekitar tiga tahun untuk mengembangkan dan memasyarakatkan ide tersebut, sebelum akhirnya mulai dicoba di sejumlah puskesmas, rumahsakit, serta DKK Bandung. Dalam makalah ini, disampaikan informasi singkat mengenai latar belakang masalah Pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia. Selanjutnya disampaikan pula pengertian telemedika dan aplikasinya. Kemudian dijelaskan pengembangan sistem telemedika serta sejumlah aplikasi yang telah dan/atau sedang dikembangkan oleh Kelompok Keilmuan Teknik Biomedika ITB. Makalah akan diakhiri dengan membahas kemajuan yang telah dicapai dan penutup.
Telemedika merupakan aplikasi teknologi elektronika, computer dan telekomunikasi dalam teknik biomedika, untuk melakukan pertukaran informasi kedokteran dari satu tempat ke tempat lain, guna membantu pelaksanaan prosedur kedokteran, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup manusia melalui peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Dengan demikian, dalam sistem telemedika selalu dilakukan pemrosesan informasi kedokteran dan pengiriman & penerimaan informasi kedokteran, serta hasilnya harus menunjang pelaksanaan prosedur kedokteran. Beberapa Jenis informasi kedokteran: teks alfanumerik, sinyal fisiologi, citra kedokteran (static & dinamik), bunyi & suara, serta kombinasi dari informasi tersebut. Prosedur kedokteran terdiri atas beberapa tahap, termasuk: pengumpulan data pasien, analisis data, menegakkan diagnosa, memberikan terapi, evaluasi dan tindak lanjut. Dengan demikian, pelaksanaan dan/atau aplikasi system telemedika selalu mengharapkan dapat meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
Suatu sistem telemedika secara umum terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut: Sejumlah Unit (Medical stations) berbasis computer (PC) atau mikrokontroller Infrastruktur telekomunikasi yang tersedia (baik khusus/dedicated maupun berupa jaringan publik) Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung 431

Sejumlah Modul perangkat lunak telemedika
Sejumlah Modul perangkat keras telemedika
Sejumlah alat kedokteran/ kesehatan dan/atau alattambahan lainnya
SDM (personil pelayanan kesehatan /operator dan teknik).

Bagian-bagian tersebut dapat berupa peralatan yang telah tersedia secara komersial (yang relatif sangat mahal). Infrastruktur telekomunikasi yang dipergunakan, dapat berupa jaringan khusus (dedicated, leased line) atau jaringan publik, serta dapat berupa:
• Jaringan telepon (PSTN)
• Jaringan telepon bergerak (mobile phone: GSM & CDMA)
• Jaringan telepon satelit
• Jaringan telekomunikasi radio, terestrial, satelit
• Jaringan internet (dengan berbagai metoda akses)
• Kombinasi dari jenis-jenis jaringan tersebut.
Penggunaan jaringan internet akan dapat membuka wawasan & jenis aplikasi baru, mengingat perkembangan teknologi internet & aplikasinya yang sangat pesat akhir-akhir ini. Untuk keperluan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia, akan lebih tepat bila dilakukan pengembangan sistem telemedika secara mandiri. Pengembangan system telemedika berbasis teknologi informasi & komunikasi (ICT) dapat dan lebih baik kita kembangkan sendiri.
Ada banyak jenis aplikasi dasar yang dapat diperoleh dengan sistem telemedika berbasis teknologi informasi & komunikasi (ICT), antara lain:
• Pencatatan dan Pelaporan data pasien
• Basis Data dan Evaluasi pelayanan kesehatan
• Pencatatan dan Pelaporan data obat
• Tele-koordinasi
• Tele-konsultasi sederhana
• Pendidikan jarak jauh (bagi masyarakat dan bagi petugas kesehatan)
Dari aplikasi dasar tersebut dapat dikembangkan (diturunkan) pula menjadi sejumlah aplikasi lanjut
Dari sejumlah pengalaman dalam pengembangan sistem telemedika untuk pelayanan kesehatan masyarakat, dapat diperoleh beberapa kesimpulan berikut:

1) Pemasyarakatan ide/konsep telemedika untuk pelayanan kesehatan masyarakat memerlukan waktu yang cukup lama. Perlu berbagai usaha khusus untuk meyakinkan berbagai lembaga dan tingkatan SDM. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi untuk Indonesia 3-4 Mei 2006, Aula Barat & Timur Institut Teknologi Bandung 433.
2) Diperlukan usaha-usaha penyiapan organisasi dan SDM dalam pengembangan dan penerapan system telemedika berbasis ICT untuk menunjang pelayanan kesehatan masyarakat. Masih terdapat hambatan „kultural“ dalam pelaksanaan berbagai hal di lapangan.
3) Sangat disarankan agar semua fihak (pemerintah, para operator ICT, organisasi/lembaga/instansi terkait) untuk memberikan dukungan kepada lembaga pelayanan kesehatan masyarakat (DKK, puskesmas, rumahsakit) guna pengembangan dan penerapan sistem telemedika dalam pelayanan kesehatan masyarakat dan pendidikan.

REFERENSI

1) Soegijardjo Soegijoko: “Development of Internet-based Telemedicine System for Primary Community Health Care in Indonesia”, 13 th AMIC Annual Conference, 1 – 3 July 2004, Bangkok, Thailand
2) Tjondronegoro, Hendi Handian R., Soegijardjo Soegijoko: “Application of Wireless Communication Technology in Community Health Care Telemedicine System”, Healthcom-2004, 28-29 June, Odawara, Japan
3) Soegijardjo Soegijoko: “Development of Internet-based Telemedicine System for Community Health Care Using Wired and Wireless
4) download modernisasi pendidikan
5) download dasar telemedika
6) download telemedika
7) download telemedika gigi anak
8) download telemedikaUI

Selengkapnya..

pdf2word


PDF2Word (pdf to word) adalah sebuah software yang mampu mengekspor teks, gambar, dan isi yang lainnya dadi dokumen file pdf ke dalam dokumen word, sehingga kita dapat menggunakan kembali isi file pdf dalam bentuk word yang bisa kita edit.

PDF2Word adalah software yang berdiri sendiri dan tidak membutuhkan MS. Word, Adobe Acrobat, atau Acrobat Reader.

Fitur Utama yng ada di software ini:

* Convert PDF files into Microsoft Word documents
* Standalone software, MS Word, Adobe Acrobat and Reader NOT required!
* Support Command Line Operation (for manual use or inclusion in scripts)
* Support WinVista/Win7/ME/NT/2000/XP/2003 platforms
* Automatically resize PDF page to fit your requirement
* Accurately preserve Text, Pictures, and Layout
* Easy to use
* Support multiple document conversions (Batch Processing)
* Support drag and drop files and batch conversion
* Support PDF1.6 protocol
* Converted files can be automatically loaded immediately after conversion complete
* Support Page ranges (all, from to, individual pages)
* Five reconstruction modes for PDF to Word conversion.


download PDF2Word

Selengkapnya..

Mengusir Nyamuk dengan Assembly

Hal yang paling menyebalkan bagi kita jika sedang asyik-asyiknya bermain komputer kemudian ditemani oleh nyamuk-nyamuk malam. Apalagi lagi asyik-asyiknya mengetik tugas yang kita kerjakan eh nyamuknya keenakan menggigit kaki dan tangan kita. Udah sakit, gatal lagi. Pokoknya nyamuk memang membuat kita merasa terganggu. Tenang ini ada solusinya. Kita tahu bahwa manusia hanya bisa mendengar suara di antara daerah infrasonik dan ultrasonik kira-kira 20 sampai 20000 hz. Fakta yang ada, suara yang memiliki frekuensi lebih dari 20000 hz ini membuat nyamuk merasa terganggu sehingga jika kita memasang alat yang dapat mengeluarkan suara dengan frekuensi serupa maka nyamuk-nyamuk akan pergi. Dan suara dengan frekuensi sebesar itu tidak bisa ditangkap oleh telinga kita sehingga kita tidak akan merasa terganggu. Kalau begitu kita harus beli alatnya dong. Tidak usah! Selama kita beraktivitas dengan berkomputer ria, alatnya sudah di depan mata. Alatnya ya komputer Anda sendiri. Caranya adalah Kita membuat program yang dapat memerintah komputer untuk menghasilkan frekuensi suara yang kita inginkan. Program itu kita bisa buat melalui Bahasa Assembly. Berikut ini adalah script-nya yang diambil dari buku S'to tentang Pemrograman Assembly.

NoPCsound MACRO
IN AL,61h ; Ambil data Port 61h
AND AL,0FCh ; Matikan bit ke 6 & 7
OUT 61h,AL ; Masukkan nilainya pada Port 61h
ENDM
PCsound MACRO Hz
MOV AL,0B6h
OUT 43h,AL ; Persiapkan Timer

MOV DX,0012h
MOV AX,3540h ; Bagi 123540H dengan frekwensi
MOV BX,Hz ; yang akan dihasilkan.
DIV BX ; < 123540:Hz > , hasil pada AX

OUT 42h,AL ; Masukkan byte rendah dahulu.
MOV AL,AH ; Port hanya dapat melalui AL/AX
OUT 42h,AL ; Masukkan byte tingginya.

IN AL,61h ; Ambil data port 61h
OR AL,03 ; Jadikan Bit ke 6 & 7 menjadi 1
OUT 61h,AL ; Bunyikan speaker
ENDM
;/=========================================================\;
; Program : NYAMUK.ASM ; ; Author : S’to ;
; Fungsi : membunyikan speaker dan mengatur ;
; frekwensinya melalui Timer. ;
; Frekwensi yang dihasilkan dapat ;
; digunakan untuk mengusir nyamuk ;
;\=========================================================/;
.MODEL SMALL
.CODE
ORG 100h
Proses :
PCsound 25000 ; Frekwensi untuk mengusir nyamuk.
MOV AH,00

INT 16h ;Readkey

NoPCsound ; Matikan suara.
INT 20h ; selesai
END Proses

Program Assembly ini akan menghasilkan suara dengan frekuensi 25000 hz. Suara dengan frekuensi sebesar itu sudah cukup membuat nyamuk merasa terganggu dan membuatnya pergi. Kalau Anda iseng, Anda juga bisa mengatur frekuensi suara sesuai kehendak Anda.
by Saripudin

Selengkapnya..